Rindu bersemayam sewindu
Terus berseteru dengan dugaan
Rindu berseloroh dengan waktu
Terus hidup meski kepayahan
Rindu bersemayam di bulan kesepuluh
Musim hujan bertandang
Rindu semakin terang
Rindu selalu utuh
Rindu menjelma dalam setangkai dandelion
Rapuh namun teguh dalam dekapan angin
Rindu menjadi-jadi dalam secangkir kopi
Menelurkan aroma kelu yang menusuk pori-pori
Rindu dalam setangkup do’aku buatmu
Rindu dalam sebuket kenangan tentangmu
Rindu dalam bayangan atasmu
Rindu dalam perjalanan mendewasa
Mengenang