Powered By Blogger

Jumat, 24 Desember 2010

Bob Sadino: Sepiring Nasi Kesuksesan (MOTIVASI)

(kalau saya mengharapkan besok saya bisa makan, dan besok saya dapat makan, saya sudah sukses).

Sukses bagi seorang entrepreneur sejati seperti Bob Sadino, ternyata begitu sederhana. “Kalau saya mengharapkan besok saya bisa makan, dan besok saya dapat makan, saya sudah sukses,” ungkap bos Kemchicks Group ini. Ia bilang, banyak orang tidak pernah memahami arti sepiring nasi. Makan dianggap sebagai kewajaran jika orang tidak punya masalah untuk mendapatkan makanan. Tapi bagi orang yang pernah lapar, pernah tidak makan, sepiring nasi mempunyai arti yang sangat besar dan sangat mendalam. “Mungkin titik berangkat saya itu yang membuat saya bisa begini hari ini,” tutur Bob, yang pernah jadi sopir taksi dan nguli di Jakarta dengan upah Rp100 per hari.

Bob, yang lulus SMA tahun 1953 itu mengkritik keras kecenderungan para orang tua yang malas mendidik sendiri anak-anaknya. Para orang tua itu melepaskan tanggungjawab mendidik anak dan seenaknya membebankan tugas itu pada sekolah. Akhirnya, sering mereka memaksakan kehendak pada anak-anak dalam hal memilih jenis pendidikan. Padahal, kata pengusaha gaek yang pernah ikut-ikutan temannya kuliah di Fakultas Hukum UI ini, semua anak bebas menentukan pilihan. Namun itulah egoisnya orang tua. Tanpa sadar mereka sedang memperkosa pikiran anak-anak.

Bagi Bob, keteladanan sangat bermakna untuk membangun mental seseorang. “Bukan dengan memicu dan memacu, karena banyak orang yang tidak mau dipicu dan dipacu,” tegas Bob. Ia mengaku sangat keras dalam mendidik anak-anaknya, tetapi juga memberi pilihan sebebas-bebasnya. Disiplin harus ditegakkan, tapi kemandirian juga harus ditumbuhkan. Itulah semangat Bob dalam menggerakkan para karyawan di Kemchicks Group, yang mana mereka dianggapnya sebagai anak-anak sendiri.

Teramat sayang jika orang hanya mengingat seorang Bob Sadino sebagai pengusaha nyentrik, yang kemana-mana pakai celana pendek. Makin digali, makin ketemulah sosoknya sebagai seorang Master Kehidupan. Bahasanya bernuansa sufistik. Ungkapan-ungkapan yang sederhana, lugas, dan kadang provokatif namun kaya makna itu, menjadikannya bak seorang “Guru Zen” dalam hal bisnis. “Saya ini seperti sebuah gitar tua di atas meja. Apakah saya bisa mengalunkan irama yang indah atau buruk, tergantung siapa yang memetiknya,” ungkap Bob saat didesak untuk mengeluarkan seluruh ‘ilmunya’ oleh Edy Zaqeus.

Kalau pikiran ini kita umpamakan sebuah cangkir teh, maka kita tak bakalan pernah bisa mengenal “tehnya” Bob Sadino, jika kita tak lebih dulu mengosongkan cangkir itu. Berikut petikan wawancara antara Bob Sadino, sang “Guru Zen” bisnis, dengan salah satu pengagumnya, Edy Zaqeus. Wawancara berlangsung sepanjang perjalanan dari rumah Bob di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sampai di kantornya di kawasan industri Pulo Gadung, Jakarta Timur.

Wawancara ini merupakan salah satu bab dari buku best seller berjudul Kalau Mau Kaya Ngapain Sekolah! (Gradien, 2004)

Modal sering menjadi hambatan bagi yang ingin berwirausaha. Pandangan Anda?
"Rata-rata kalau orang bicara modal, langsung otaknya bilang duit. Orang yang lebih canggih lagi, kalau bukan duit ya benda-benda modal seperti pacul, pikulan, atau becak. Itu modal yang bisa dilihat, dipegang, dirasakan, modal tangible. Ada modal yang tidak bisa dilihat, dirasakan, dipegang. Umpamanya modal keberanian, kemauan, tekad. Saya pribadi, dari mana mulainya? Ya, dari yang tidak kelihatan tadi."

Soal ketidakberanian mengambil risiko, jika berdasarkan perhitungan risikonya terlalu besar. Komentar Anda?
"Karena saya berangkat tanpa perhitungan apa-apa, bagaimana saya mau mengitung kalau duit saya tidak punya? Modal saya hanya kemauan, tapi saya punya kaki punya tangan, terus saya melangkah, saya berbuat!"

Apa cukup mengandalkan keberanian ambil risiko saja?
"Salah satunya iya. Kalau orang biasanya menghindari risiko, saya masuk kategori orang yang mencari risiko, kan? Masa bodoh akibatnya, yang saya cari itu risiko. Silahkan terjemahkan…."

Pernah mengalami kegagalan dalam usaha?
"Ini pertanyaan yang sangat lucu… Kegagalan itu sudah termasuk dalam usaha. Cari risiko berarti cari kegagalan, kan? Berusaha itu modalnya bukan duit. Duit itu nomor ke seratus kali!"

Soal mental kewirausahaan masyarakat kita?
"Rata-rata orang Indonesia masih berpikir untuk jadi pegawai saja. Termasuk mereka yang sudah selesai sekolah, sarjana-sarjana itu. Kebanyakan orang tidak mau dipicu dan dipacu mental kewirausahaannya. Karena tidak mau, ya pendekatannya harus beda. Ya, keteladanan saja. Kalau orang melihat Anda berhasil, Anda hanya bisa berharap orang lain mengikuti Anda. Itu saja!"

Bukankah itu pasif?
"Memangnya kita bisa maksa orang? Kamu mau nggak dipaksa? “Kamu besok berhenti saja jadi wartawan, kamu ikuti jejak saya, mau nggak kamu?!”

Konon dalam usaha perlu ‘naluri bisnis’ (instinct) atau feeling. Anda sendiri?
"Dari pengalaman, saya tidak mengatakan bahwa instinct atau feeling itu faktor. Mungkin ada, Mungkin! Tapi itu kan sesuatu yang tidak ada jaminannya? Yang orang katakan feeling bagi saya, sebenarnya adalah karena saya sudah melangkah 999 langkah. Maka langkah saya yang ke-1000 itu, yang sebetulnya langkah berikutnya, itulah yang dikatakan orang instinct atau feeling."

Kalau soal ‘hoki’ atau keberuntungan?
"Berapa persen sih orang yang bisa menyandarkan dan mengandalkan sebuah sukses dari faktor hoki? Kenapa nggak dilaksanakan saja, dijalankan saja? Mungkin hoki datang sejajar dengan itu, dengan sendirinya. Kalau orang sejak awal percaya dirinya tidak bisa berhasil, maka seumur hidupnya, sepanjang hayatnya, dia tidak akan pernah berhasil."

Bagaimana dengan leadership dalam menghidupkan usaha?
" Kalau ditanya definisinya saya nggak bisa jawab. Kalau ditanya hasilnya, saya punya 1.600 orang anak-anak. Mereka itu anak-anak, saya bapaknya, itu saja! Nggak pakai resep. Mereka itu mbututi (mengikuti) saya kok. Jika kamu belum menikah, belum punya istri, belum punya anak, maka apa pun yang saya terangkan tentang ‘bapak’, kamu tidak akan mengerti. Itu pun sudah merupakan jawaban!"

Kalau anak-anak tidak mampu melaksanakan apa yang Anda inginkan?
" Dibentur-benturkan aja kepalanya ke tembok! Apakah saya bisa andalkan anak saya dari pengetahuannya saja? Pengalaman. Anak pegang sepeda, kalau jatuh itu risiko saya. Si anak merasakan sakit. Tapi sebagai seorang bapak, kalau anak luka, yang ngobatin luka itu siapa? Risiko si anak sakit, luka, berdarah, teriak-teriak. Karena itu dirasakan anak saya, saya ikut merasakan. Saya sebagai bapak harus bertanggung jawab. Saya melaksanakan tugas saya sebagai bapak, sama dengan semua bapak di mana pun bapak-bapak berada. Tidak ada bedanya."

Usaha sudah besar, urusan makin banyak, sistem makin rumit. Bagaimana mempertahankan semua ini?
" Saya kan sama anak-anak, tidak sendirian? Harus dilihat saya bersama anak-anak itu sebagai sebuah kebersamaan. Sudah lama saya tidak mengambil keputusan. Anak-anak saya suruh belajar naik sepeda. Terserah mau ke mana dan bagaimana mereka naik sepeda. Kalau saya mengawasi terus, kapan dewasanya anak-anak?"

Tidak selamanya orang bisa lurus terus. Kadang meyimpang, kadang melakukan kesalahan?
" Saya buka dan bebaskan. Kalau mau melakukan penyimpangan, melakukan kesalahan, silahkan! Bebas kok. Terserah. Seperti anak saya yang naik sepeda, kalau dia jatuh, dia sakit sendiri".

Kesalahan yang disengaja maupun yang tidak?
"Dua-duanya boleh. Merdeka kok!"

Kedengarannya kok tidak ada mekanisme reward and punishment?
" Punishment-nya itu bukan dari saya. Reward-nya juga bukan dari saya. Punishment juga karena kelakuan dia sendiri. Memangnya tugas bapak itu harus punish and reward? Memangnya polisi? Saya paling menghindari perkataan punishment".

Lebih utama pengalaman atau sesuatu yang didapat dari bangku sekolah?
" Saya tidak bisa ngomong karena saya nggak sekolah. Menurut istilah Andrias (penulis buku-buku best seller: red), saya ini orang yang belajar, tetapi orang yang tidak pernah sekolah."

Siapa guru-guru terbaik Anda?
"Alam. Saya melihat anak-anak, saya lihat pohon, matahari, jalanan, batu, sekeliling saya aja. Apa orang itu ndak bisa belajar dari batu? Banyak orang tua yang tidak rela anaknya tidak sekolah."

Mungkin ada kekhawatiran kalau tidak sekolah nanti tidak bisa hidup?
" Apakah mereka tahu dengan sekolah itu anaknya bisa hidup? Apakah nggak sebaliknya, malah karena sekolah dia nggak akan bisa hidup? Kalau saya jadi kamu, segera setelah jadi orang tua, yang saya ingat adalah obrolan saya dengan Bob Sadino. Apakah sekolah itu jaminan bahwa anak itu nanti akan berhasil? Saya hampir pasti kalau kamu jadi orang tua, kamu akan paksa anakmu untuk sekolah. Kalau kamu orang tua yang percaya, bahwa dengan sekolah anak itu bisa sukses, saya cenderung mengkategorikan kamu sebagai orang tua yang tidak bener. Pertama, kamu malas tidak mau mendidik anak sendiri. Kedua, kamu mengandalkan orang lain. Kalau kamu menghendaki anakmu melakukan setiap yang kamu inginkan, kamu orang tua yang paling egois. Bukankah setiap anak itu bebas memilih apa pun yang dia inginkan? Tanpa sadar kamu sedang memperkosa pikiran anakmu. Itu menurut Bob Sadino!"

Ada pemikiran, pendidikan adalah warisan terbaik bagi anak?
" Kalau semua orang bilang begitu, saya yang akan bilang tidak! Kamu belum menarik garis sekolah itu apa, belajar itu apa. Alangkah prihatinnya saya. Kasihan sekali pada orang tua yang mendidik anaknya, dengan menyuruh si anak masuk di sebuah ruangan yang dibatasi oleh empat dinding. Bukankah dunia ini lebar? Warisan disempitkan menjadi satu; sekolah. Yang lain-lain nggak dianggap warisan, alangkah sempitnya pemikiran itu. Anak-anak saya ya saya sekolahkan. Tapi setelah itu saya bebaskan, mau apa terserah. Tidak pernah saya paksakan. Dan walau anak-anak saya selesai sekolah, ternyata mereka juga ndak senang sekolah".

Apakah ide-ide semacam ini bagus untuk orang-orang di bangku sekolah?
" Saya selalu mengatakan, bagi mereka yang memaksakan kepingin sukses, jawaban saya sangat sederhana dan sangat tidak populer. Kalau kamu mau sukses, besok kamu berhenti sekolah. Dan jelas tidak ada satu orang pun yang mau nurut kata-kata saya. Padahal dia sedang mencari dan mengejar sukses."

Mungkin orang merasa tidak aman jika meninggalkan sekolah dan tidak punya ijazah?
" Kamu tahu berapa ribu sarjana yang nganggur. Apakah itu aman buat mereka? Kemarin saya ke IPB sedang mewisuda 1.200 sarjana. Dari 1.200 sarjana yang kemarin diwisuda itu, berapa yang dapat pekerjaan, saya tidak tahu. Yang saya tahu hanya beberapa gelintir saja. Artinya kamu menyekolahkan anak untuk mencapai suatu tujuan, yaitu masuk pada suatu tempat yang tidak aman. Itu jelas sebetulnya. Tapi mengapa paradigmanya tidak pernah mau digeser-geser? Karena itu budaya dari nenek moyang. Orang tua maunya gampang. Sebetulnya sekolah itu hanya wakil saja dari orang tua. Kalau orang tua yang prihatin, ya dia didik sendiri anaknya."

Waktu kecil pernah punya cita-cita?
" Nggak punya cita-cita. Kamu bertanya, ‘benar nggak?’ berarti kamu tidak percaya sama saya, kan? Karena aneh, kan? Orang selalu tidak percaya jika saya ngomong yang sejujur-jujurnya".

Bagi Anda apa makna sukses itu?
" Bilamana apa yang saya harapkan, itu yang saya dapatkan, itulah sukses. Jadi kalau saya mengharapkan besok saya bisa makan, dan besok saya dapat makan, saya sudah sukses. Buat saya nasi sepiring itu sudah baik. Orang mencari macam-macam itu kan karena tidak pernah menghargai nasi sepiring buat dimakan besok? Saya menghargai itu karena saya pernah lapar. Nasi sepiring itu punya arti besar, segunung sudah. Sesederhana itu! Nasi doang itu bagi saya sudah lebih baik daripada saya tidak makan. Mungkin titik berangkat saya itu yang membuat saya bisa begini hari ini. Orang yang tidak bisa menghargai sepiring nasi doang, karena mereka belum pernah lapar, kan? Mungkin perbedaan yang paling mencolok antara saya dengan begitu banyak orang adalah itu. Makan dianggap taken for granted, kewajaran, karena orang itu tidak punya masalah dengan makan. Tapi orang-orang di pinggir jalan itu, kamu tanya mereka…."

Ada saat-saat khusus untuk meditasi atau refleksi diri?
" Walah… dengan saya bersosialisasi dan berkomunikasi dengan anak-anak, itu sebuah refleksi spontan, kan? Apakah itu sikap saya, tindakan saya, atau pembicaraan saya, saya mendapatkan refleksinya. Jadi saya tidak perlu lagi merenung. Saya bicara dengan Anda, saya mendapatkan refleksi dari Anda. Refleksinya…oh, segala pertanyaan yang saya jawab anak ini ternyata bingung sendiri ha..ha..ha.."

Setelah seperti sekarang ini, ke depan apalagi yang Anda harapkan?
" Dari awal saya bilang, besok itu saya mengharapkan bisa makan. Dan keesokan harinya saya bisa makan, dan saya puas. Apalagi yang saya harapkan? Karena itu makna sukses, kan? Sudah cukup. Nah, pulang nanti kamu dipaksa merenung! Bisa nggak menerjemahkan sang sufi ini ha..ha..ha…Kamu mengukur saya itu sekarang, kamu melihat saya serba ada. Kamu lupa sepiring nasi buat saya itu ada, itulah titik ada pada waktu saya punya sepiring nasi besok. Itu titik ada saya. Kalau saya melihat titik pada waktu besok saya mau makan saya dapat nasi, itu sudah titik bagi saya.

Demikian arti sukses menurut bob sadino.....saya yakin anda pun akan mempunyai arti kesuksesan sendiri. Semoga tulisan ini bermanfaat ...salam sukses yang luaaar biasa!!!

>>>>> pembelajar.com 

Sabtu, 11 Desember 2010

Yang Hijau Itu Maling


Kisah maling-malingan ini ditulis dengan awal yang sangat memilukan, kondisi si Hendra asmoro sangat menyedihkan, pagi bangun buat sekedar liat liat blog cuma ditemani segelas b*avita rasa jambu, stok makanan di kulkas habis, ditemani acara paporit (baca : favorit) ibuk-ibuk acara gosip di tv, kondisi yang menyedihkan, bangun jam 11, lapaaaar, penderitaan dipagi hari (agak belebihan).


Entah ada angin apa yang biasanya jatah ronda ne rumah blok A7 biasanya setiap malam minggu diganti sama pihak yang berwenang dengan hari senin, mungkin para sesepuh sesepuh ronda udah kapok sama tingkah laku penghuni A7, setiap ada ronda, `Hendraaaaaaa` dengan suara lantang sesepuh ronda biasanya datang sore hari sebelum malam ronda, `anak gadis bapak nungguin tu dirumah`. `iya pak siap menuju TKP pak`

`Hendraaaa. ntik malam kita ronda ya`, `iya pak insyaallah`, (biar nampak sedikit alimnya), seperti biasa ya jatah ronda di tinggalin gitu aja, mending pergi malming atau kalau ga ada uang ya nonton ariel, (terkadang ariel konser di tv). besoknya sesepuh seperti biasa juga datang minta uang bolos ronda 30rbu, ga masalahlah ketimbang masuk angin ngeronda mutar-mutarin komplek.

malam itu seperti biasanya malam minggu tidur ya agak lamaan dikit, jam setengah duaan, kalau tidur cepat pasti selalu terngiang-ngiang ditelinga slogan temen kampus, `tidur cepat ? bencong aja baru keluar`, (buset ne orang ga ada slogan laen apa). Biasanya tidur sih mimpiin artis, ne entah kenapa mimpinya agak meleset dari perhitungan. Terdengar suara suara orang berisik diluar, `kejar-kejar`, `disana pak, tutup sana, kepung area`, senter, senter ke semak semak`, ne orang ngejar ayam udah kayak mau perang aja, atau ada orang ketahuan mesum di semak semak, (beegh kenapa ga ngajak ngajak), liat jam baru jam setengah lima, karena penasaran dengan gaya kulit baja, keluar rumah ga pake baju, tak lupa handphone dengan kunci rumah di kantong, masyaallah, dinginnya, ga mungkin masuk lagi kerumah trus ambil baju, ntar apa kata orang, (kondisi saat itu, cuma pake celana boxer sama kolor) rencana mau pamer onepack subuh subuh, malah jadi kedinginan.

dengan gaya tenang, berjalan menuju arah kesalah seorang bapak, sebut saja namanya bunga, `ada apa pak ?`, `ada orang disemak-semak` orang ? hobi kali orang sekarang maen di semak semak, `tadi keluar dari arah rumah pak rete, pake baju ijo, dikejar dq, larinya kesemak-semak`, oooh maling toh, kirain ayam tetangga mau betelur di semak tu, emang nekat tu maling masak mau maling di rumah pak jenderal, (RT=jenderal komplek), ga tau apa, pasukan pak jenderal punya reputasi AA++ dalam hal nangkap dan memergoki pasangan muda mudi yang labil, mesum di perumahan,

hmmm tu bapak kayaknya mikir berat sambil nyenter-nyenter, mungkin dia pikir, hmmm udah datang mas hendra udah aman lah tu, kalau ada mas hendra semua urusan pasti brebeeess.

`ow iya lah pak, saya kedepan` selama perjalanan arah kesemak depan, ditemukanlah beberapa pasukan siap tempur di setiap sudut strategis semak, dari yang bawa besi panjang, bawa senter, bawa parang panjang, bawa motor, bawa sarung, (hendra asmoro sendiri cuma bawa boxer, kolor,kunci rumah sama hp), sampai area semak depan, cerita ceritalah dikit sama bapak yang bersenjatakan motor belalang tempur yang rencananya buat ngejar maling, datang pula bapak bapak satu lagi dengan berapi api, `laju kali larinya pak, dari rumah pak rete dia, pakai baju ijo dia, lengan panjang, celana panjang` ya iya lah pak ga mungkin celana segitiga, dan ga mungkin celana pendek, soalnya cuma hendra asmoro sendiri yang saat itu pake celana pendek.

terjadilah perbincangan yang alot membahas strategi, sambil update status, teteeep..... penting tu update status, itulah kenapa HP dibawa. Emang udah kayak perang aja, nama misi `menggempur maling semak`, jenderal lapangannya bapak yang bawa parang panjang, pasukan penerangannya bapak bapak yang bawa senter, pasukan pengamat, hendra asmoro, liat-liat ajalah, malas banyak banyak bertindak, ne aja udah menderita kedenginan ga pake baju, semua bulu udah pada tegak.

tu bapak bapak masih asyik cari harta karun di semak semak, ah lama kali, ne dah menggigil, sesak buang air, akhirnya balik ke rumah, mau buang air sambil ngambil baju, pas sampe di rumah, mau masuk wc, `KLONTAAAANG` bunyi botol pengharum ruangan jatuh, `SIAPA ITU !` terdengar suara dari luar, buset udah dikira maling aja ne di rumah sendiri, diam ajalah anggap ga ada apa apa, urusi dulu air terjun yang keluar ne, udah kebelet kali, lagian ga mungkin kan bilang, `iya paak saya malingnya disini`.

habis buang air keluar rumah lagi (udah pake baju), eee ada ibuk tetangga yang mendoakan suaminya pergi betempur di semak semak, ibuk ibuk tu ya cerita-ceritalah dia, `iya dq, daerah blok D pak RT tu sering kemalingan, dulu aja seperangkat BH buk RT kecolongan`, gak gak gak, `kemaren motor disana yang hilang` ibuk tetangga sebelah kanan keluar, (kok jadi sama ibuk ibuk gaulnya si hendra asmoro ya). `tadi ada yang lewat depan rumah saya, saya ngintip aja dari jendela` datang bapak bapak, `itu si Hendra tadi tu lewat sama bapak bapak pake senter dia tadi` busset dah, emang tadi cuman pake kolor dengan boxer buuuk, tapi jangan dikira maling dong, kacaaau kacau, dua kali dikira maling.

liat jam udah jam 5 an, adzan berkumandang, pencaharian sementara terhenti (saluutt ne bapak bapak alim ya, walaupun ga solat subuh :P), habis adzan, pencaharian berlanjut, eh entah dari mana kabar perkutut tak jelas bilang, `keliatannya udah lari dia pak, waktu kita sergap disana, dia lewat lari kesana`, jiaaah pasukan pasukan bereputasi AA++ nangkap pasangan mesum di kalahin sama tu maling ijo, mantaaap mantaaap, sebanyak ini pasukan kalah, tamparan keras bagi pasukan khusus, hebat tu maling, lulusan sarjana maling dimana tu orang, mungkin jangan jangan udah S2 titel malingnya, kita sebut aja namanya alex, berarti `Alex, SM, MM` (Alex sarjana maling, master maling) dengan indeks prestasi kumulatif cum laude 3,9 !, dengan tesis `pengaruh motivasi dan strategi hijau dalam maling memalingkan`.

kecewa, hendra asmoro yang bertugas sebagai pasukan pengintai juga tak luput dari kecewa, ya udah tidur ajalah lagi, kebangun jam setengah sebelas, aktipitas (aktivitas) di komplek udah seperti biasa, seperti ga ada kejadian apa apa subuhnya, tetangga sebelah mutar lagu Tanjung katung, tetangga belakang mutarin lagu sinanggartulo, inilah cita rasa komplek rumah Hendra asmoro.

NB : bagi semalam yang melakukan percobaan maling, terimakasih udah mencoba maling dengan pake celana panjang, kalau celana pendek ntar ane yang di sangka maling.

Minggu, 28 November 2010

Perbedaan Antara Suka, Sayang dan Cinta


Suka adalah saat kamu ingin memiliki seseorang. . .

Sayang adalah saat kamu ingin membahagiakan orang itu. . .

Dan cinta adalah saat kamu akan berkorban untuk orang itu . . .

Saat kamu bersedih dan menangis maka seseorang yg “menyukaimu” akan berkata ’sudahlah jangan menangis lagi’

tp seseorang yg ‘menyayangi’ akan diam dan ikut menangis bersamamu . . .

Dan seseorang yg ‘mencintaimu’ akan membiarkanmu menangis dan menunggumu hingga tenang lalu berkata ‘mari kita selesaikan ini bersama’

saat seseorang yg menyukaimu berada disampingmu maka dia akan bertanya ‘bolehkah aku menciummu?’

tp seseorang yg menyayangimua maka dia akan berkata ‘biarkan aku memelukmu’

dan seseorang yg mencintaimu takkan berbicara..dia hanya akan selalu memegang erat tanganmu seakan dia takkan mau membiarkanmu terjatuh . . .

Saat kamu menyukai seseorang dan seseorang itu menyakitimu maka kamu akan marah dan takkan mau lg berbicara dengannya..

Tp jika kamu menyayangi seseorang dan seseorang itu menyakitimu maka kamu akan menangis karenanya..

Dan jika kamu mencintai seseorang dan seseorang itu menyakitimu maka kamu akan tersenyum walau itu pahit dan berkata ‘dia hanya belum tahu apa yg dia lakukan’

suka hanyalah keegoisan diri sendiri…
Sayang adalah memberi dan menerima..
Dan cinta adalah rela berkorban dan rela mengiklaskannya…

Suka hanya akan berbuat jika itu menyenangkan..
Sayang berbuat karena ingin selalu ada untuknya..
Dan cinta berbuat karena tak ingin membuatnya terluka tak peduli bgaimana keadaan kita. . .

Pick up yourself !!

Rabu, 24 November 2010

Uuupz Tertelan (cerita seorang kawan)


Rabu, Juli, mungkin jadi hari yang sangat kacau bagi Hendra. Bagaimana tidak, kartu ATM kesayangan buat menghidupi kerasnya hidup diperantauan di telan sama mesin ATM, lapar mungkin tu mesin. Alkisah dimulai dengan mati lampu panam selama 8 jam ! gila perusahaan listrik negara ne mematikan lampu di panam centre selama 8 jam, ya ambil hikmahnya aja, mungkin anak pejabat listrik tu lagi maenin saklar listrik di kantor buapaknya, mungkin...


tepat jam 4 panam centre kembali ON, hati udah mulai senang, bisa online ne lepi, sekedar buat update status, kesenangan berlanjut, jret jret jreeet bunyi handphone nokiu berbunyi, tanda sms masuk, *handphone tua ya kayak gitu lah bunyinya, udah layak buat lempar kucing beol depan rumah, wow ternyata sms dari seorang rekan bisnis dari Dumai.. *biar keren disebut rekan bisnis dan jaringan internasional gituu,,, beliau memberitahukan kalau uang udah di transfer, dengan cepat sigap langsung menuju ATM terdekat yang letaknya di sebuah hotel depan kampus, dalam perjalanan udah menghayal, hmm ntar malam buat party apa ne, party ? ya party di tempat nasi goreng.

sret sret sret, ATM dikeluarkan dari dompet merk teddy bear yang udah koyak koyak karna kebanyakan isi, isinya bon utang,,, kartu dimasukkan, pas mau mencet mencet tombol, nah lo, ne mesin ko error ga gerak ?, mulai pembukaan 1 alias panik, pencet pencet lagi, ga ada reaksi jugak, langsung pembukaan lengkap (karena panik udah sampai tahap puncak), waaa kacau ne atm error gara gara mati lampu tadi, sangat panik seorang Oneng panik di dalam ruangan ukuran 4x6, mesin atm di goncang goncang di tokok tokok dikit, dikit aja ga lah sampe rusak, mana tau bisa keluar, soalnya teringat pas masih kecil dulu ngeliat ada orang maen dindong sejenis alat judi di Texas tapi ini ala Indo punya, di goncang mau kluar tu koin, WAAAT DEE HELLLLL?!!!!! sudah panik pembukaan lengkap tapi ga berojol juga malah masuk lagi ne kartu ketelan, semua pikiran tercampur aduk, mau marah marah sama siapa, sama semut yang bergoyang ? ah kacau ne pasti urusannya panjang, keluar dari ruang ATM dengan gaya kul *cool, biar agak kerenan dikit, pulang ke rumah, mikirin nasib, sampai dirumah hati masih penasaran, diputuskan ke ATM lagi, liat liat orang mana tau ketelan juga, biar bisa senasib gitu, sampai di ATM, WAAAAAT DEE PAAAAKK ! mesinnya normal berfungsi, orang orang pada ngantri ngambil uang ! ko bisa gini kejadianya, emang ga bener ne, nasib nasib, pulang kerumah lagi, diperjalanan diatas motor kesayangan ne udah kepikiran, makan kerupuk juga ntar malam minggu kalau ga selesai urusan atm ne,

Besoknya, kamis, sehabis pulang kuliah menuju bank 45+1, atas saran temen yang udah nakut nakutin seandainya tu kartu di pakai orang trus di pakainya debet belanja di Matahari buat beli kolor selusin, hmm tambah tambah kacau. Sampai di bank 45+1 semua cerita disampaikan ke mbak mbak CSnya. mbak mbak CS bilang "saudara Juli hendra kok cakep x ya", bukan bukan mbak mbak CS bilang "untuk keamanan saya sarankan di blokir aja dulu pak", mikir kalau di blokir ngurusnya musti ke Dumai, soalnya disana buat ne rekening, dengan pembahasan yang alot akhirnya tu mbak nyaranin besok coba datang ke bank 45+1 di Sudirman, mungkin kartunya udah sampai disana, soalnya setiap sore rupanya pihak bank ngisi ulang duit di mesin ATM, jadi kalau ada kartu yang nyangkut di bawa ke kantor yang di Sudirman. trus mbak mbak CS ngasih no telp "ne pak no telp yang bisa dihubungi" gileee bneeeer ne mbak mbak udah kecantol aja ne, agresif x maen kasih no telp aja.. bisalah di bawa jalan malam minggu ne mbak mbak *ngareeep. No yang dikasih rupanya no telpon CS di sudirman

Jumat, niatnya mau bangun jam 9, berhubung hujan enak tiduran aja lagi, sekali liat jam udah jam 10, teringat kalau bank istri rahatnya pas solat jumat, istirahat maksudnya, buru buru ga pake mandi semprot parfum seliter, par fum par fum par fum par fum udah agak banyakan dikit semprotnya biar gak ketara kali ga mandinya, mau hidupin motor teringat disuruh nelpon dulu kalau mau ngambil kartu, pas ditelpon,
cs sudirman : "HAAAALLLOOOO" buset dah ne penyiar radio atau pegawai bank, mulus kali suaranya, "HUUAAALLOO juga mbak, jadi malam minggu kita ?"

gini aslinya "iya halo mbak, kartu ATM atas nama Juli hendra asmoro udah di bawa dari hotel mona ke sudirman mbak ?", mbak CS "oh udah pak, bapak bisa ambil di Sudirman sebelah telkom pak" berhubung tu mbak udah bilang ok, meluncur buru buru ke sudirman, ngejar waktu sebelum jam 12 ntar tutup pula, hujan, badai, angin, jalan licin, minyak motor kritis, rantai kendor, untung ga celana yang kendor, bermacam macam cobaan buat jemput tu kartu ATM, akhirnya sampai juga di bank 45+1, pas tanda tangan akad nikah dengan tu mbak, *tanda tangan serah terima kartu ATM, mbaknya lama memperhatikan tanda tangan yang barusan di buat, mbak CS : "keren ya pak tandatangannya, calon pejabat" senyum senyum aja di bilang mbak nya gitu, kenapa ga bilang aja sekalian, "keren ya pak tandatangannya, saya siap jadi istri buapak"

ya begitulah perjuangan mendapatkan kartu ATM tercinta, ooh kartu ku, kasian bermalam sehari di mesin atm dia :)

berhubung kartu udah ditangan siapa yang mau di traktir ? hihii

Jumat, 19 November 2010

Kamar Tidur Terkeren Di dunia

Saat aku membayangkan mempunyai kamar tidur seperti ini, keren yaa.. karena dikelilingi oleh air dan juga ikan. Bayangkan aja ketika mau tidur kita di nina bobokkan oleh ikan dan juga gemercik air (ngayal....)

Menurutku Kamar tidur ini terkeren di dunia dan mungkin sangat romantis bagi pengantin baru, he he he kalau gak takut di curi gambarnya oleh para pencari sensasi berita..!! huiiihhhk